Orang-orang pengusung khilafah paling benci melihat momen seperti diatas. Ah, susah ternyata merubah Indonesia menjadi seperti harapan mereka. Padahal doktrin kebencian seperti "NKRI Thogut" "Hormat bendera haram", "Nasionalisme tidak ada dalilnya" "Solusi semua masalah Indonesia adalah Khilafah" sudah berkali kali didengungkan lewat majelis-majelis dan pengajian mereka.
Ya, momen ketika anak anak muda Indonesia menangis karena haru, karena besarnya cinta pada Merah Putih, pada Indonesia, ketika terpatri kalimat "Hubbul Wathan minal iman". Mereka heran, darimana dananya pelatihan bela negara semacam itu? Berapa gajinya mencintai Indonesia dengan menjadi Banser? Dan kenapa anak-anak muda itu berbondong-bondong mendaftar Diklatsar Banser, merogoh koceknya sendiri, membeli seragam sendiri...
Sekali lagi, satu bulan pasca insiden Garut, sudah berkali kali demo minta Banser dibubarkan...tapi justru Banser semakin dicintai....Anda pasti semakin heran, kok bisa ada ribuan lebih orang berbaiat menjadi Banser hanya dalam satu minggu... Siapa yang menggerakkan mereka...siapa yang mantapkan hati mereka...
Maka, silahkan Anda terheran-heran dan plonga-plongo melihat fenomena ini... Jayalah Banser, NKRI Harga Mati...