Kata Gus Dur, bahwa faktor perpecahan dan terjadinya konflik agama di negara ini adalah mau menang sendiri alias egoisme sentris. Egois yang terlampau tinggi akan menutup hati nurani yang sejatinya mempunyai rasa kasih sayang.
Egois itu kemudian menjadikan manusia tak mengenal pentingnya toleransi dan semena-mena terhadap keyakinan atau hal yang tidak sependapat dengannya. Tidak adanya toleransi inilah yang kemudian melahirkan sifat radikal di dalam perilaku manusia sehingga menjadi sumber perpecahan dan pertikaian umat beragama.
Gus Dur pernah berkata bahwa Tuhan itu tidak perlu dibela, karena Dia Maha Segalanya, yang perlu dibela adanya yang mendapat perlakuan tidak adil. Pada era media sosial saat ini justru sebaliknya, manusia masih saling menyalahkan dan menghakimi kepercayaan yang dianut masing-masing. Padahal, Tuhan memang menghendaki sebuah perbedaan itu. Agama juga membawa pesan perdamaian, agama apa di dunia ini yang membawa pesan perpecahan dan intoleransi?. Hanya fanatis agama yang melahirkan pemikiran ekstremis yang berbuntut kekacauan di negara ini.
Setidaknya, dengan melakukan hal kecil kita dapat iuran akal sehat untuk merawat kerukunan dan toleransi umat beragama. Yakni dengan mem-posting Quote-quote dan juga sejarah di akun media sosial kita atau share konten-konten yang memuat perdamaian dan kasih sayang sesama umat beragama.
Dengan demikian, kerukunan umat beragama akan tetap terjaga dan lestari, perdamaian abadi pun akan kita raih.