Kalangan Arab di Nusantara yang menginisiasi dirinya sebagai keturunan Rasulullah seringkali dipanggil Habib. Habib berarti kekasih. Dalam hal ini dimaksudkan sebagai kalangan kekasih Allah.
Padahal, cucu langsung Rasulullah Hasan dan Husein radhiyallahuanhuma tak pernah dipanggil sebagai Habib Hasan dan Habib Husein. Tapi malah dipanggil sebagai imam (sang pemimpin).
Lagipula, tak satupun penyebar Islam tanah Jawa yang bergelar habib. Malah para wali itu menggunakan nama-nama Jawa yang terkesan merakyat, yaitu Raden, bukan Habib atau Sayyid. Padahal mereka ini yang paling berjasa mengokohkan Islam di tanah Jawa. Mereka Sayyid untuk perjuangannya.
Sunan Ampel, bernama RADEN Rahmat Rahmatullah. Sunan Bonang bernama RADEN Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Kalijaga bernama RADEN Syahid. Sunan Drajad bernama RADEN Qasim Syarifuddin. Sunan Muria bernama RADEN Umar Said. Sunan Giri bahkan bernama RATU Tunggul Khalifatul Mukminin. Sunan Gunungjati bernama Syarif Hidayatullah. Nama nama itu khas Jawa sekali.
Hanya Sunan Kudus yang bernama Sayyid Ja'far Shadiq tetapi ayah beliau bernama RADEN Usman Haji. Lantas sejak kapan sebutan Habib mulai dibesar-besarkan? Dengan tujuan apa?