Jiwa Nasionalisme di Indonesia ini agaknya mulai luntur karena berbagai macam budaya luar terus menggerus dari berbagai lini generasi muda kita, tidak hanya melalui budaya tapi juga melalui paham-paham yang dibawa oleh kelompok-kelompok yang menginginkan khilafah berdiri di Negeri ini.
Namun sebagai Nahdliyin kita harus terus memupuk jiwa Nasionalisme kita yang telah diajarkan oleh Ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan juga para pendiri bangsa ini agar terus menerus menjaga Kebhinekaan dalam bungkai NKRI, maka wajib rasanya untuk kita slalu mengingat dan mengamalkan pesan-pesan Nasionalisme dari para sepuh seperti diantanya pesan dari Abah Yai Gus Mus, Mbah Maimoen Zubair dan Habib Luthfy bin Yahya seperti berikut ini.
Dawuh Al Alim Allamah Syaikhina KH. Ahmad Musthofa Bisri (Gus Mus):
Dawuh Al Alim Allamah Syaikhina KH. Maimoen Zubair:
Khilafah tidak akan cocok diterapkan pada zaman sekarang, saudara-saudara kita di papua, kalimantan, bali dll bisa memisahkan diri dari Indonesia jika khilafah dipaksakan di Indonesia, sebab Indonesia negara yg plural terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan bahasa.
Masih beliau melanjutkan: Jika khilafah diterapkan lantas siapa yg akan menjadi khalifahnya? Apakah dari NU, Muhammadiyah, HTI atau yang lain? Apakah semua akan menerima kalau kholifahnya dipegang oleh salah satu ormas? Oleh karena itu konsep NKRI itu sudah final harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi .
Semoga beliau Al-Alim Allamah Syakhina KH. Ahmad Musthofa Bisri dan Al-Alim Allamah Syakhina KH. Maimeon Zubair beserta Mawlana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya panjang umur dan senantiasa diberi kesehatan serta kekuatan dalam menuntun umat islam di Indonesia.. Aamiiin Ya Allah Ya Robbal Aalamiin .
- "Wong iku kudu duwe jiwa Nasionalis." (Orang itu harus punya jiwa Nasionalis).
- "Ora do iso moco kitab koq arep gawe Khilafah." (Tidak bisa baca kitab kuning koq mau membuat/mendirikan Khilafah!).
- "Sudah 100 tahun sudah tidak ada khilafah, ya sudah,"
- "Islam itu agama. Orangnya macam-macam tapi harus tetap Bhineka Tunggal Ika".
Khilafah tidak akan cocok diterapkan pada zaman sekarang, saudara-saudara kita di papua, kalimantan, bali dll bisa memisahkan diri dari Indonesia jika khilafah dipaksakan di Indonesia, sebab Indonesia negara yg plural terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan bahasa.
Masih beliau melanjutkan: Jika khilafah diterapkan lantas siapa yg akan menjadi khalifahnya? Apakah dari NU, Muhammadiyah, HTI atau yang lain? Apakah semua akan menerima kalau kholifahnya dipegang oleh salah satu ormas? Oleh karena itu konsep NKRI itu sudah final harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi .
Semoga beliau Al-Alim Allamah Syakhina KH. Ahmad Musthofa Bisri dan Al-Alim Allamah Syakhina KH. Maimeon Zubair beserta Mawlana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya panjang umur dan senantiasa diberi kesehatan serta kekuatan dalam menuntun umat islam di Indonesia.. Aamiiin Ya Allah Ya Robbal Aalamiin .
