Riset gabungan peneliti Universitas Indonesia dan IPB University menyebut senyawa protein pada daging jambu ini paling cocok untuk menghambat virus patogen, termasuk virus corona. Mereka menggunakan metode penelitian bioinformatika yang memanfaatkan basisdata milik Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI.
Basisdata yang tersusun dari 1.377 senyawa herbal itu kemudian dipetakan dan hasilnya dikonfirmasi menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas anti virusnya. Pekerjaan itu memakan waktu seminggu.
Hasilnya, diperoleh beberapa golongan senyawa yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah COVID-19 yang menginfeksi manusia. “Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidia, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji (daging Buah Merah muda)," kata Fadilah dari Departemen Kimia Kedokteran FKUI.
Hasil penelitian yang sudah didapat diaku masih pada tahap awal dan harus dilakukan penelitian lebih lanjut, yakni uji coba pada sel, hewan dan manusia (klinis).