Baru nemu foto jelas penampakan tugu 0 Kilometer Brebes yang masih utuh. Foto pertama diambil pada tahun 2016. Bandingkan dengan foto tahun 2021 yang sudah mblesek sepertiganya kedalam tanah.
Ada tulisan "BB 0" yang jelas sekali menunjukkan bahwa tugu ini adalah titik 0 Kilometer Brebes (BB).
Karmin belum mendapatkan literatur tentang kapan tugu 0 Kilometer ini dibangun, tapi Karmin mendapatkan sedikit dokumentasi foto tugu tugu/paal yang mirip dengan tugu 0 Kilometer Brebes di zaman kolonial Belanda.
Pada saat Daendels memerintahkan pembangunan jalan dari Ujung Barat (Anyer) sampai Ujung Timur (Panarukan) yang jaraknya mencapai 600 paal ( 1 pal = 1,5 km ) atau hampir 1.000 kilometer, direncanakan jalan ini mencapai lebar dua roed ( 1 roed = 3,767 m2 ) atau jika medan memungkinkan lebarnya 7,5 meter.
Setiap 100 roed (1 roed = 14,19 meter) harus dibuat satu tonggak (paal).
Berarti setiap jarak 150,960 meter harus didirikan tonggak untuk jadi tanda jarak dan juga tanda kewajiban bagi distrik dan penduduknya untuk memeliharan jalan tersebut.
Jalan-jalan yang sudah selesai diberi tanda dengan ukuran paal. Dan dikemudian hari, di daerah-daerah yang dilewati jalan post ( jalur pantura saat ini ) banyak namanya yang berawalan Pal seperti Pal Merah, Pal Meriam, Pal Sigunung, Pal Bapang Hingga akhirnya pendirian paal menjadi sebuah " standart " baru untuk jalan jalan atau daerah lain pada masa kolonial.