1. Saipul Jamil dan Kris Wu, sama-sama tersandung kasus pelecehan seksual anak di bawah umur.
2. Saipul Jamil telah keluar penjara dan disambut seperti seorang "pahlawan" usai keluar penjara. Kris Wu masih diproses hukum dan mendapat kecaman dari masyarakat China.
3. Begitu diproses hukum, pemerintah China bertindak dengan menghapus semua jejak digital dan akun pribadi media sosial Kris Wu yang memiliki 51 juta follower di Weibo. Bahkan, semua karya Kris Wu--mulai dari film, lagu, dan sebagainya--yang sudah tayang di platform digital "disapu bersih". Media di China pun mendukung kebijakan itu, sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Platform streaming online seperti Youku, iQiyi, dan Tencent telah menghapus karya yang terkait dengan Kris Wu. Selain itu, beberapa stasiun televisi juga telah melabeli aktor bernama asli Wu Yi Fan itu. Mango TV misalnya, menandatangani 'Surat Komitmen Menjadi Artis Generasi Penerus Beretika Melalui Disiplin Diri' dengan lebih dari 80 selebriti. Bahkan, Baidu telah melabeli Kris Wu sebagai 'seniman tidak etis yang melanggar hukum'.
Begitu juga dengan berbagai brand ternama yang bekerja sama dengan Kris Wu, memilih untuk langsung memutus kontrak. Bahkan, Kris Wu harus membayar denda dengan nilai yang sangat fantastis.
4. Di Indonesia, pemerintah melalui KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) tidak mengambil langkah apapun terhadap Saipul Jamil. Hanya Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengajak masyarakat agar tak menonton tayangan yang menampilkan mantan narapidana kasus pencabulan Saipul Jamil. Mirisnya, stasiun TV di Indonesia justru mengundang Saipul Jamil sebagai bintang tamu, pasca ia lepas dari penjara. Mirisnya lagi, tren sejumlah stasiun TV di Indonesia menjadikan mantan narapidana sebagai host, bahkan mempopulerkan mereka, bukanlah yang pertama kalinya.
5. Belum ada upaya pemerintah dan stasiun TV yang bergerak, akhirnya sebagian masyarakat Indonesia berinisiatif membuat petisi "Boikot Saipul Jamil Tampil di TV dan Youtube". (https://www.change.org/p/komisi-penyiaran-indonesia-boikot-saiful-jamil-mantan-narapidana-pedofilia-tampil-di-televisi-nasional-dan-youtube)
Berharap, semoga brand-brand di Indonesia tidak ikutan latah menggunakan mantan narapidana sebagai brand ambassador, hanya demi memanfaatkan popularitas sesaat, namun mengabaikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.