Rasulullah SAW bersabda, "Malulah kalian pada Allah dengan sebenar-benar rasa malu.' Lalu para sahabat menjawab, "Sesungguhnya kami telah merasa malu, wahai Nabi Allah. Kami bersyukur kepada Allah (bisa berbuat demikian).'
Beliau bersabda, "Bukan demikian! Tetapi, orang yang malu pada Allah dengan malu yang sebenarnya adalah orang yang menjaga kepalanya dan apa yang terekam di dalamnya; menjaga perut dan apa yang dihimpunnya; dan ingatlah kalian pada kematian dan bahaya. Siapa yang mendaki ke Negeri Akhirat, maka tinggalkanlah perhiasan dunia. Siapa yang mengerjakan demikian, maka sungguh dia telah malu kepada Allah dengan sebenar-benar rasa malu." (H.R. At-Tirmidzi)
Dzun-Nun Al-Mishri mengatakan, "Rasa malu adalah keberadaan rasa segan di dalam hati bersamaan dengan keterlepasan segala sesuatu yang telah lewat dari dirimu menuju ke hadirat Tuhanmu!" Dia juga katakan, "Cinta adalah bicara, rasa malu adalah diam membisu, dan rasa takut adalah menggelisahkan."
-Risalah Qusyairiyah, karya Imam Al-Qusyairi