Imam al-Sajjad berkata, "Barangsiapa beramal berdasarkan apa yang Allah wajibkan (padanya), maka dia orang yang paling ahli ibadah."
Allah yang Mahabijak berfirman:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(alDzâriyât: 56)
Seorang Mukmin menjalankan perbuatan wajib dan sunah dengan tulus (ikhlas) dan gigih. Ikhlas dan gigih merupakan dua dasar dalam beribadah (kepada Allah). Apabila kedua hal ini dijalankan, maka seakan-akan pelakunya menjalankan seluruh ibadah.
Ibadah terbaik adalah yang terjaga dari cacat luar dan dalam. Meskipun amal itu sedikit, namun jika dilakukan terus-menerus dan tanpa cacat, itu berarti pelakunya berhasil dalam menyembah Allah. Orang-orang yang berupaya memperoleh ilmu dan keutamaan lahir, serta dirinya tercegah dari ruh dan hakikat ibadah, mereka tidak memperoleh apa-apa selain kulit ibadah.
- Kisah Ahli Ibadah Yang Membuat Rasulullah Saw murka.
Kelompok Khawarij adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran lantaran bertindak melampaui batas. Tokoh kaum Khawarij bernama Hurqus bin Zuhair. Pada masa Rasulullah saw, dia sedemikian rupa tenggelam dalam shalat, puasa, dan ibadah lainnya, sehingga kaum muslimin kagum padanya.
Ahli ibadah kaum Khawarij inilah, dalam Perang Hunain, tatkala Rasulullah Saw membagikan rampasan perang (ghanimah) kepada kaum Muslimin, dengan penuh percaya diri (tidak ada adabnya kepada Rasulullah Saw) mengatakan kepada Rasulullah Saw, "Wahai Muhammad, bertindaklah adil!" Dia mengulangi ucapannya ini sebanyak tiga kali.
Kali ketiga, Rasulullah Saw murka dan berkata, "Apabila saya tidak mampu bertindak adil, maka siapakah yang mampu bertindak adil?"
Akhirnya, ahli ibadah kaum khawarij ini memerangi Imam Ali bin Abi Thalib dalam perang Nahrawan dan dia pun terbunuh di dalamnya. Tatkala Imam Ali Ali bin Abi Thalib melihat jasad ahli ibadah kaum khawarij itu, beliau langsung melakukan sujud syukur dan berkata (kepada sahabat-sahabat beliau), "Kalian telah membunuh seburuk-buruknya manusia."