Skuad Brasil dipenuhi talenta dengan kemampuan individu di atas rata-rata, ini gak perlu diragukan lagi. Itupun terlihat ketika Neymar mengumpan dari tengah lapangan lalu one two kembali ke kakinya, masuk ke kotak penalti kembali ke kakinya dan wualaaaaa gol setelah back dan kiper dilewati. One two brilian.
Tapi 15 menit perpanjangan kedua, Kroasia dengan kekuatan kolektifnya menunjukkan kelasnya. Super subs seperti menghujani lapangan dengan amunisi napas dan semangat menggempur. Seolah Brasil menjadi tim underdog karena bola hampir selalu di lapangan mereka. Akhirnya dengan indahnya umpan terobosan dari tengah, yang merupakan serangan balik, menusuk ke wing kiri, diumpan ke tengah, tetapi di lapis penyerang kedua. Back Brasil ketarik untuk blok penyerang baris depan. Praktis baris kedua kosong. Kesempatan ditendang dengan bebas, sepertinya agak mudah diantisipasi tetapi deflected oleh kaki back Brasil dan meluncur ke pojok kanan gawang Alisson. Gol.
Feeling Brasil bakal antiklimaks, muncul ketika banyak pemain Brasil mulai masuk lapangan menit pertama dari siaran Vidio seperti anak panti yang sedang pake kembaran topi eh kepala. Sepertinya seragaman cat rambut mirip Neymar semua. Throwback, sudah pernah ada cerita tim yang ngecat rambut kala jeda hari pertandingan. Dan efek ngecat rambut, ke kepala itu seharian malah membuat kepala para pemain terganggu konsentrasi. Mungkin gatal dan lain-lain.
Pertandingan dilanjutkan Adu Penalti. Ini soal mental. Tak lagi soal skill. Pemain Brasil yang dari tampangnya saat berjalan ke titik 13 pas, punya tingkat keyakinan tinggi ya hanya Casemiro. Menebak dengan basis mikro ekspresi model analis, ternyata cocok dengann hasil. Brasil pulang, dan pastinya banyak yang menyayangkan.
Tapi begitulah sepakbola, kolektivitas dan mental semangat ternyata lebih dahsyat. Selamat Mas Lukman Luka Modrić bersama Perisic dkk maju ke babak berikutnya.