Jujur saya gedek banget dulu waktu si Markus bilang "Local Pride, Local Pride" saat merayakan kemenangan menjuarai piala AFF u-16. Banyak yang sepemikiran dengan saya bahwa dia sedang menyindir STY dan Pemain Naturalisasi yang ada di Timas Senior Indonesia.
Apakah dia tidak tahu bahwa Timnas negara-negara besar yang ikut piala dunia juga banyak diisi pemain keturunan negara lain, bahkan dua negara yang bakal bertemu di partai final nanti malam antara Argentina VS Prancis.
Final Piala Dunia 2022 antara Prancis melawan Argentina sejatinya mempertemukan dua negara yang diisi oleh banyak pemain keturunan imigran. Prancis banyak diisi pemain keturunan Benua Afrika, sementara Argentina banyak diisi pemain keturunan eropa.
Bintang Argentina Lionel Messi ibunya asli italia, sementara ayahnya keturunan imigran Italia blasteran Spanyol yang hijrah ke negeri tango. Sementara bintang Prancis Kylian Mbappe ayahnya dari Kamerun, ibunya dari Aljazair.
Juara dengan pemain keturunan negara lain atau lahir di negara lain, bukan hal baru bagi negara-negara besar langganan Piala Dunia.
Prancis juara Piala Dunia 1998: Zidane (Aljazair), Desailly (Ghana) dan Viera (Senegal).
Italia juara Piala Dunia 2006: Mauro Camoranesi (Argentina)
Jerman juara Piala Dunia 2014: Boateng (Ghana), Mustafi (Albania), Khedira (Tunisia), Ozil (Turkey), Podolski (Polandia), Klose (Polandia)
Prancis juara Piala Dunia 2018 dengan 15 pemain keturunan Afrika.
Jadi tidak ada yang salah dengan pemain keturunan maupun pelatih asing bagi Timnas negara manapun, selagi dia mampu berkontribusi untuk memberikan yang terbaik untuk negara yang dibelanya.