Allah menciptakan segala sesuatu berpasangan. Kebaikan dan keburukan, kuat dan lemah, menang dan kalah, panjang dan pendek, ketaatan dan kemaksiatan, dan seterusnya.
Manusia tidak ada yang dapat melepaskan diri dari kemaksiatan. Perilaku maksiat tidak selalu diidentikkan dengan tindakan yang melanggar asusila.
Maksiat sendiri berasal dari bahasa Arab, معصية asal katanya عصى يعصي yang maknanya menentang, mendurhakai, melanggar, dan membangkang. Artinya jika kita durhaka kepada Allah dengan melanggar larangan-larangan yang telah ditetapkan-Nya maka otomatis kita telah bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala.
Sebagai manusia, rasa keinginin untuk melakukan maksiat bisa saja hadir kapanpun, baik sengaja maupun tidak disengaja dan baik sadar maupun tidak dalam keadaan sadar.
Salahsatu cara menghilangkan keinginan untuk bermaksiat adalah meneror diri kita sendiri, ingatkan bahwa kita itu suatu saat akan mati. Lalu hadirkanlah rasa takut pada Allah, bahwa melakukan maksiat akan mendapat ganjaran diakhirat kelak.
Lalu melanjutkan dengan rasa rindu, rindu disini adalah rindu kepada Allah dan rindu kepada Rasulullah. Orang yang rindu dengan Allah dan Rasulullah dengam sendirinya akan terkikis rasa keinginannya untuk bermaksiat. Untuk lebih rinci dan jelasnya silahkan simak video penjelasan dari Gus Baha dibawah ini.