Kamar mandi atau toilet basah yang lantainya terasa kemiringannya di kaki. Ketika derajat kemiringannya sampai terasa di kaki dan terlihat di mata, artinya air yang disiram di lantai itu langsung mengalir ke lubang pembuangan/drainase. Bahkan meskipun toilet kering pun sebaiknya memakai lantai miring sebab bagaimana pun tidak aman dari najis.
Banyak tukang yang mencoba membuat lantai toilet terasa serata mungkin atau kalaupun miring, mungkin hanya 1° bahkan 0,5° (juga sesuai yang disarankan di situs-situs pembangunan rumah) sehingga tidak sampai terasa ketika diinjak.
Meski lebih indah dilihat, tapi lantai toilet yang cenderung rata membuat air najis yang ada di lantai masih menggenang ke berbagai arah sebelum akhirnya menemukan lubang pembuangan lalu surut pelan-pelan. Dampaknya adalah area najis makin melebar ke mana-mana ketika disiram sebab air siramannya justru menjadi air najis yang menggenang.
Untuk menyucikannya, seluruh lantai harus disiram dengan mengarahkan jalannya air ke pembuangan, itu pun harus pelan dan tidak terlalu banyak agar air najis bisa langsung masuk tanpa membentuk genangan. Bagi yang tidak paham fikih, kemungkinan lantainya dibiarkan najis sewaktu dia keluar.
Sebab itu, untuk pembangunan lantai kamar mandi jangan disamakan dengan lantai rumah. Sudut yang semakin miring semakin bagus sebab sangat memudahkan untuk menyucikan lantai. Begitu lantai terkena air dari arah mana pun, airnya langsung mengalir membawa najis dan surut seketika. Selain itu lubang pembuangan sebaiknya ada di pojok dan aliran air tidak berada jalur akses keluar masuk kamar mandi.
Direkomendasikan sudut kemiringan lantai kamar mandi adalah 10° atau paling tidak 6-7°. Sudut ini sangat terasa di kaki dan terlihat kemiringannya tetapi masih aman tanpa takut membuat orang mudah terpeleset.