Jika Berbicara Banser Husada (Basada-red) Brebes, maka sangat tidak bisa di pisahkan dari sosok Komandan Berambut Gondrong satu ini, ya Beliaulah Perintis Basada di Satkorcab Brebes, Abdul Kholiq Nama lengkapnya, atau lebih di kenal dengan panggilan Komandan Cakra Atas Angin atau Ndan Cakra.
Komandan Abdul Kholiq adalah salah satu Alumni Diklatsus Banser Husada yang pertama kali di adakan oleh Satkornas Basada pada zaman Dr. Umar Utsman sebagai kepala satuan khusus Nasional Banser Husada di SMK Ma'arif Sumpiuh Banyumas, yang setelah selesai mengikuti pendidikan Basada Beliau mengabdikan diri secara totalitas di satuan khusu Banser yang bergerak di bidang kesehatan ini, karena sebelumnya Ndan Cakra aktif di kebanseran seperti umumnya bahkan Beliau adalah salah satu orang yang mengisi ilmu kanuragan di acara diklarsar Banser di satkorcab Brebes.
Tidak banyak yang tahu memang, karena selain kader NU Beliau juga adalah alumni Pesantren yang mengabdikan ilmunya kepada masyarakat lewat lembaga pendidikan TPA dan Majlis Ta'lim, bahkan karena kesepuhan nya masyarakat sekitar banyak yang memanggilnya dengan Kyai, Satu dari sekian banyak kyai yang mau terjun aktif langsung di ke-Banseran.
Setelah mendapat amanat oleh Ketua PC. GP Ansor Brebes dan Kasatkorcab Brebes untuk mengembangkan Basada, Ndan Cakra mulai menjemput bola dalam perekrutan anggota Basada, karena sebelumnya Beliau hanya sendirian menjadi tenaga kesehatan di setiap acara baik ketika Diklatsar Banser atau acara formal ke NU-an lainnya di kabupaten Brebes, akhirnya dengan ketelatenan dan kesabaran Basada Brebes sekarang Menjadi salah satu Mercusuar percontohan Banser Husada Nasional.
Menurut Sahabat Muhammad Hadziek, salah satu anggota anggota Basada Brebes, Sosok Ndan Cakra bukan hanya sebatas komandan atau atasan, bahkan sosoknya seperti Ayah bagi Basada yang lain, meski usia tidak terpaut jauh anggota Basada semuanya menyebut Beliau "Bapake" karena kenyamanan mereka terhadap pribadi Abdul Kholiq ini.
Belakangan, Ndan Cakra diamanahkan oleh Satkorwil Jawa Tengah Dan Satsusnas untuk melakukan pembinaan dan membentuk Basada di semua Cabang di jawa tengah yang belum ada Basadanya, alhasil seringkali tugas luar dan bermalam selama berhari-hari secara sukarelawan.